Bismillahirrahmanirrahim materi AAI
Islam memiliki
tuntunan dalam berhias. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW
pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits
yang diriwayatkan Ibnu Al Handhalliyah disebutkan bahwa Nabi SAW pernah
bersabda
“Kalian akan
mendatangi saudara-saudara kalian. Karenanya perbaikilah kendaraan kalian, dan
pakailah pakaian yang bagus sehingga kalian menjadi seperti tahi lalat di
tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya Allah tidak menyukai sesuatu yang
buruk.” (HR. Abu Dawud dan Hakim)
Islam mengajak
kaum muslimin keseluruhan untuk selalu berpenampilan bagus. Seorang muslimah
tidak boleh mengabaikan diri untuk penampilan yang rapi dan bersih. Hendaknya
ia senantiasa berpenampilan yang baik dengan tidak berlebih-lebihan. Muslimah
yang cerdas akan senantiasa menyelaraskan antara lahir dan batin. Perhatiannya yang
baik pada penampilan bersumber dari pemahaman yang baik terhadap agamanya.
Karena penampilan yang rapi dan bersih merupakan hal yang mulia.
Bagaimanakah
tuntunan Islam dalam berhias?
Kebersihan
badan adalah kuncinya.
Mandi dapat
menghilangkan kotoran sehingga menjauhkan dari penyakit dan menjaga agar badannya
tidak bau sehingga ia dekat dengan orang di sekitarnya.
Hendaklah
seorang wanita juga menjaga hal-hal yang termasuk fitrah dan tidak
membiarkannya lebih dari 40 hari. Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Lima hal yang termasuk fitrah (kesucian): mencukur bulu kemaluan, khitan,
menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.” (HR. Bukhari
Muslim)
Perhatikanlah
mulut karena dengannya engkau berdzikir dan berbicara kepada manusia.
Wanita muslimah
hendaknya selalu menjaga kebersihan mulutnya dengan siwak atau sikat gigi.
Bersiwak dianjurkan setiap keadaan dan ditekankan ketika hendak berwudhu’, akan
shalat, akan membaca Al Qur’an, dan bangun malam ketika hendak shalat tahajjud.
Rasulullah SAW bersabda,
“Seandainya
tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka untuk
bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu,
hendaknya seorang muslimah menjaga mulutnya dari bau yang tidak sedap.
“Barangsiapa
yang makan bawang merah dan bawang putih serta kucai, maka janganlah dia
mendekati masjid kami.” (HR. Muslim)
Rawatlah
keindahan mahkotamu.
“Barangsiapa yang memiliki rambut maka
hendaklah dia memuliakannya.” (HR. Abu Dawud)
Kebersihan
pakaian tidak pantas diabaikan.
Islam menyukai
orang yang menjaga kebersihan pakaiannya. Dari Jabir RA, Rasulullah SAW pernah
mengunjungi kami, lalu beliau melihat seorang laki-laki yang mengenakan pakaian
kotor, beliau bersabda,
“Orang ini
tidak mempunyai sabun yang dapat digunakan untuk mencuci pakaiannya.” (HR.
Imam Ahmad dan Nasa’i).
Perbaikilah
penampilan.
Hendaklah
seorang muslimah memperbaiki penampilannya untuk menampakkan nikmat Allah yang
telah diberikan kepadanya.
“Sesungguhnya
Allah senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNya.”
(HR. Tirmidzi dan Hakim)
Seorang muslimah
diperbolehkan menghiasi dirinya dengan hal-hal mubah misalnya mengenakan sutra,
emas, mutiara, celak, inai (pacar) pada kuku, menyemir rambut beruban, kosmetik
tidak berlebihan.Berhias disini bukan dengan maksud mempercantik diri di
hadapan lelaki yang bukan mahramnya.
Hal yang dapat
membantu memperbaiki penampilan seorang muslimah adalah memakan makanan yang
bergizi serta tidak berlebihan, dan berolahraga.
Janganlah
tabarruj.
Berhias bagi
wanita ada 3 macam, yaitu berhias untuk suami, berhias di depan wanita &
lelaki mahram, dan berhias di depan lelaki bukan mahram.
Berhias untuk
suami hukumnya dianjurkan dan tidak memiliki batasan. Berhias di hadapan wanita
dan lelaki mahram dibolehkan tetapi dengan batasan tidak menampakkan aurat. Berhias
di depan lelaki bukan mahram hukumnya haram dan inilah yang disebut dengan tabarruj.
“Dan janganlah kalian (para wanita)
bertabarruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti
(kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu” (QS. Al-Ahzaab:33)
Rasulullah SAW bersabda “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku
lihat, pertama: satu kaum yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi yang
dengannya mereka memukul manusia. Kedua: para wanita yang berpakaian tapi
telanjang, mereka menyimpangkan lagi menyelewengkan orang dari kebenaran.
Kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring/condong. Mereka ini tidak
akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya surga padahal wanginya surga
sudah tercium dari jarak perjalanan sejauh ini dan itu.” (HR. Muslim no.
5547)
Jauhilah
cara berhias yang dilarang oleh Islam.
1. Memotong
rambut menyerupai laki-laki, kecuali kondisi darurat. Sungguh Rasulullah
SAW melaknat seorang wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Abu Daud)
2. Menyambung
rambut.
“Rasulullah
SAW melaknat wanita yang menyambung rambutnya dengan rambut lain dan wanita
yang meminta agar rambutnya disambung.” (HR. Bukhari Muslim)
3. Menghilangkan
sebagian atau seluruh alis.
“Allah melaknat wanita yang mentato
bagian-bagian dari tubuh dan wanita yang meminta untuk ditato, wanita yang
mencukur seluruh atau sebagian alisnya dan wanita yang meminta untuk dicukur
alisnya, dan wanita yang mengikir sela-sela gigi depannya untuk kecantikan,
yang merubah ciptaan Allah ‘Azza wa Jalla.”(HR. Muslim)
4. Mengikir
sela-sela gigi, yaitu mengikir sela-sela gigi dengan alat kikir sehingga membentuk
sedikit kerenggangan dengan tujuan mempercantik diri.
5. Mentatto
bagian tubuhnya.
6. Menyemir
rambut dengan warna hitam.
“Pada akhir
zaman akan ada suatu kaum yang mewarnai (rambutnya) dengan warna hitam seperti
dada burung merpati, mereka tidak akan mencium baunya surga.” (Shahih
Jami’ush Shaghir no. 8153)
Berhati-hati
dalam memilih cara berhias.
1. Tidak boleh
menyerupai laki-laki.
2. Tidak boleh
menyerupai orang kafir.
“Barangsiapa
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
3. Tidak boleh
berbentuk permanen (tatto) dan tidak mengubah ciptaan Allah (operasi plastik)
yang termasuk hasutan setan.
“Dan akan
aku suruh mereka merubah ciptaan Allah dan mereka pun benar-benar
melakukannya.” (Qs. An Nisa: 119)
4. Tidak
berbahaya bagi tubuh.
5. Tidak
menghalangi air untuk bersuci ke kulit atau rambut.
6. Tidak
mengandung pemborosan
7. Tidak
membuang waktu sehingga kewajiban lain terlalaikan.
8. Jangan sampai
membuat wanita sombong di hadapan orang lain
Wanita
santun lebih baik daripada wanita pesolek.
Kita tahu banyak
wanita yang berdandan secara berlebihan dan bepergian keluar rumah tanpa
mengenal batas waktu mengatasnamakan ‘Inilah kemajuan dan modernitas’.
Sesungguhnya
kemajuan dan modernitas bukanlah dengan menentang perintah dan larangan Allah.
Ketahuilah Allah Maha Tahu apa yang baik dan buruk untuk hambaNya. Mengikuti
kemajuan adalah mengambil hal-hal bermanfaat yang dapat memajukan umat dan
membantu kita untuk hidup lebih baik. Kita mengambil hal-hal yang sesuai
tuntunan Islam dan meninggalkan hal-hal yang bertentangan dengan Islam.
Jauhilah berhias
yang dilarang oleh syari’at, wahai saudariku. Sungguh wanita yang keluar rumah
dengan penampilan yang berlebihan sebenarnya dia melemparkan dirinya ke dalam
api neraka. Sedangkan wanita yang menghiasi jiwanya dengan kesantunan dan
berhias sesuai tuntunan Islam adalah wanita yang menempatkan dirinya pada
tempat yang mulia.