Selasa, 31 Januari 2012

Danbo Si Boneka Kotak

Bismillahirrahmanirrahim

Berawal dari rasa penasaran karena ada teman yang profil picture di facebooknya pakai gambar boneka kotak dan melihat salah satu blog teman yang ada gambar boneka kotak ini. Finally saya menuliskan "gambar boneka kotak" di google dan hasilnya ternyata boneka itu bernama DANBO haha, saya ketinggalan jaman banget ya. Sudah booming sejak kapan tapi saya baru tahu hari ini, ya akhir Januari 2012. Melanjutkan pencarian tentang Danbo, nemu deh artikel dari beberapa blog.

DANBO adalah kependekan dari Danboard, dibuat dari kertas karton board. Boneka ini adalah kreasi dari Azuma Kiyohiko seorang komikus serial manga Yotsuba. Karakter Danbo pertama kali muncul di serial manga Yotsubato! pada volume 5 chapter 28 dengan judul Yotsuba & Danbo. Di chapter itu diceritakan bahwa nama Danbo berasal dari Danbooru, nama perusahaan dan produk pengepakan di Jepang. Untuk jelasnya bisa di cari di google atau situs heydanbo.com.
danbo
Bentuk boneka ini sangat unik, yaitu action figure dengan penampilan seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm. Siapa pun pasti akan merasa gemas ketika melihat si Danbo ini. Bagaimana tidak DANBO dapat digerakkan secara manual dan dibentuk dengan berbagai macam gaya unik..
Perusahaan yang membuatnya menggunakan teknologi tinggi di setiap persendian boneka ini sehingga membuatnya mampu bergerak luwes. Ekspresi dari si kardus imut ini menjadi daya tarik utama. Danbo sendiri di jepang dijual dengan harga mulai dari 5000 yen atau sekitar Rp. 500.000 rupiah per bijinya. Dalam serial manganya danbo mungil ini dapat bergerak ketika ada koin yang dimasukan ke dalam tubuhnya.

Berikut merupakan sample fotografi Danbo yang imut maupun yang sedih.




Sumber: http://pragmanocache.wordpress.com/2011/11/17/ekspresi-imut-dan-sedih-si-danbo/

Sabtu, 28 Januari 2012

Sakit Kepala


Kenapa Kebanyakan Penyakit Punya Gejala Sakit Kepala?


Jakarta, Sakit kepala sering menjadi gejala dari berbagai macam penyakit, baik penyakit ringan seperti migrain hingga penyakit berat dan mengancam nyawa seperti stroke atau meningitis. Tahukah Anda mengapa kebanyakan penyakit menimbulkan gejala sakit kepala?

Kebanyakan penyakit di tubuh berhubungan dengan kontraksi otot, kelainan pembuluh darah atau saraf, yang semuanya berhubungan dengan kepala. Itulah sebabnya mengapa kebanyakan penyakit menimbulkan gejala sakit kepala dan pusing.

Sakit kepala didefinisikan sebagai nyeri pada kepala yang terletak di atas mata atau telinga, belakang kepala (occipital) atau di belakang leher bagian atas. Seperti halnya nyeri dada, sakit kepala juga memiliki banyak penyebab.

Pada tahun 2007, International Headache Society sepakat bahwa sistem klarifikasi perlu diperbarui untuk sakit kepala, karena begitu banyak orang yang menderita sakit kepala karena berbagai sebab.
Ada tiga kategori utama sakit kepala, yaksi sakit kepala primer, sakit kepala sekunder dan neuralgias kranial (nyeri wajah dan sakit kepala lainnya), seperti dilansir medicinenet.com, Jumat (9/12/2011).

1. Sakit kepala primer 
 Sakit kepala ini tidak berhubungan atau disebabkan oleh penyakit lain, misalnya sakit kepala migrain, sakit kepala karena tegang (stres, depresi, atau kejang) dan sakit kepala cluster (jenis sakit kepala langka).

2. Sakit kepala sekunder
Berbeda dengan sakit kepala primer, sakit kepala sekunder disebabkan oleh penyakit terkait seperti tumor otak, stroke, meningitis, perdarahan subarachnoid, penggunaan kafein, tekanan darah tinggi, dehidrasi, gangguan ginjal, THT, gigi, mata, kejiwaan atau penghentian analgesik. Pada kasus langka, sakit kepala mungkin menandakan serangan jantung.

3. Neuralgias kranial (kelainan saraf)
Neuralgia kranial menggambarkan sekelompok sakit kepala yang terjadi katena saraf di kepala dan leher atas meradang dan menjadi sumber dari penyakit di kepala. Nyeri wajah dan berbagai penyakit kepala lain termasuk dalam kategori ini.

 

3 Jenis Sakit Kepala yang Butuh Penanganan Darurat

Jakarta, Sakit kepala biasanya tidak mengancam jiwa. Namun sakit kepala yang amat parah bisa jadi pertanda sesuatu hal yang jauh lebih serius dan membutuhkan penanganan darurat. Setidaknya ada 3 jenis sakit kepala yang membutuhkan penanganan darurat.


Gejala penyakit seperti stroke, aneurisma (perdarahan dari pembuluh darah) dan meningitis biasanya berupa sakit kepala. Maka itu ada baiknya mengawasi sakit kepala yang terasa sangat berbeda dari sakit kepala biasa.


"Pusing yang tidak biasa berarti gejala kelainan pembuluh darah di otak yang sudah mulai sedikit bocor. Kondisi ini bisa berubah gawat sehingga menyebabkan pendarahan dan dapat mengancam kehidupan," kata Adam Wilkes, MD, spesialis Unit Gawat Darurat di Lankenau Hospital di Wynnewood, Pennsylvania seperti dilansir Health.com, Jumat (27/1/2012).


Berikut adalah tiga tanda-tanda sakit kepala yang membutuhkan penanganan dokter dengan segera.


1. Sakit kepala disertai nyeri leher dan demam


Sakit kepala yang disertai nyeri atau kaku pada leher dan demam bisa jadi pertanda meningitis. Meningitis atau radang selaput sistem saraf pusat dapat dengan cepat berubah menjadi kritis.


Gejala khasnya adalah demam, sakit kepala dan kekakuan pada otot leher yang berlangsung selama berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari.


2. Sakit kepala disertai mual


Mual parah atau muntah disertai gangguan syaraf seperti kesulitan berbicara atau berjalan dapat menjadi tanda-tanda stroke hemorrhagic, yaitu stroke yang disertai pendarahan pada otak.


Kerusakan akibat strok ini dapat terjadi dengan sangat cepat, baik karena pendarahan atau karena meningkatnya tekanan cairan pada otak. Pendarahan pada jaringan otak dapat menyebabkan kematian.


3. Sakit kepala paling parah yang belum pernah dirasakan sebelumnya


Sakit kepala biasa sudah cukup menyakitkan. Tapi jika mengalami sakit kepala yang dirasa paling buruk dari yang sudah pernah dialami sebelumnya, itu bisa jadi pertanda aneurisma.


Aneurisma adalah bocor atau pecahnya pembuluh darah pada otak. Rembesan darah yang membasahi otak menyebabkan pasien hanya mengeluh pusing. Namun lama-kelamaan, rembesan darah dapat menjadi banjir darah di otak. Inilah yang menyebabkan penderitanya meninggal mendadak.

Sumber : detikHealth 
               detikHealth1
               detikHealth2

Cegukan dan Serangan Jantung?

New York City, Cegukan merupakan kondisi umum yang sering terjadi pada setiap orang. Tapi seorang pria harus masuk ruang gawat darurat karena cegukan yang dialaminya selama 4 hari ternyata merupakan satu-satunya gejala serangan jantung.

Dalam kasus yang sangat langka dan sangat tidak biasa, cegukan terus-menerus bisa menjadi satu-satunya gejala serangan jantung. Meski kasus seperti ini sangat sedikit, tapi menurut studi kasus yang diterbitkan pada American Journal of Emergency Medicine edisi Januari, hal ini diketahui pernah terjadi pada seorang pria berusia 68 tahun.

Pria yang tidak disebutkan identitasnya tersebut harus masuk ruang gawat darurat karena mengalami cegukan setiap 4 sampai 6 detik selama empat hari.

Tekanan darahnya sedikit tinggi dan dokter melakukan pengujian sinar-X dada untuk mencari kemungkinan tumor, tetapi tidak ditemukan masalah apa-apa.

Dokter kemudian memberinya relaksan otot dan obat lain yang dikenal untuk mengurangi singultus, yaitu istilah medis untuk cegukan. Menurut dokter, dengan obat tersebut cegukannya akan berhenti dengan sendirinya. Namun 2 hari kemudian, ia kembali ke ruang gawat darurat dengan kondisi masih cegukan.

Karena pria yang sudah tua itu memiliki beberapa faktor risiko untuk penyakit jantung, seperti diabetes, merokok dan tekanan darah tinggi, dokter mengujinya dengan elektrokardiogram (EKG), yang akan menunjukkan beberapa kelainan irama jantung.

Tes darah menunjukkan pria tersebut memiliki protein tingkat tinggi yang dikeluarkan ketika otot jantung telah rusak, yang mengkonfirmasi diagnosis untuk serangan jantung kecil.

Pria itu tidak mengalami nyeri dada, tidak ada kesulitan bernapas, tidak nyaman, serta tidak ada mual, pusing atau berkeringat dingin, hanya cegukan konstan. Tetapi begitu ia diberikan obat jantung, cegukannya langsung hilang.

"Jujur saya tidak tahu mengapa pria itu tidak ada tanda-tanda peringatan serangan jantung yang biasa. Tapi banyak orang, terutama penderita diabetes, dapat memiliki presentasi yang tidak biasa untuk masalah jantung," jelas Dr. Joshua Davenport, emergency physician di St. Luke's-Roosevelt Hospital, New York City, seperti dilansir MSNBC, Sabtu (28/1/2012).

Menurut Dr Davenport, cegukan biasanya tidak disebabkan oleh sesuatu yang berat seperti serangan jantung tanpa seseorang mengalami gejala lain. Kasus ini diakuinya sebagai pengecualian dan sangat langka.

"Adapun mengapa masalah jantung mungkin telah memicu cegukan, karena ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena darah kurang mengalir melalui arteri yang sakit, ini bisa mengiritasi saraf diafragma, otot pernapasan bawah jantung," jelasnya.

Cegukan yang terjadi menunjukkan bahwa diafragma (otot berbentuk kubah yang berada tepat di bawah paru-paru dan terhubung ke tulang rusuk) bergerak naik dan turun tanpa sadar, atau disebut kontraksi spasmodik diafragma.

Salah satu saraf yang mengatur gerakan diafragma ini adalah saraf phrenic. Alasan yang lebih umum mengapa saraf berjalan ke diafragma teriritasi dan menyebabkan cegukan adalah perut buncit, minum alkohol atau banyak soda, permen karet atau merokok.

Kasus cegukan tanpa henti juga bisa dipicu oleh refluks asam. Cegukan konstan juga dapat disebabkan oleh tumor di kepala, leher atau paru-paru, atau infeksi di otak atau telinga.

Sumber: detikHealth

Pertengkaran Kecil

Sedih bila kuingat tengkaran itu
 

Membuat jarak antara kita
 

Resah tiada menentu hilang canda tawamu
 

Tak ingin aku begini tak ingin begini
 

Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
 

Buat batinku menangis
 

Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
 

Maaf aku buat begini maaf aku begini
 

Reff :
 

Bila ingat kembali janji persahabatan kita
 

Tak kan mau berpisah karena ini
 

Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
 

Karena aku ingin tetap sahabatmu

from : Pertengkaran Kecil by Edcoustic

Persahabatan tak selalu berjalan mulus, kadang ada hal kecil yang membuat kita bertengkar mulai dari ego masing-masing, merebutkan hal-hal kecil, perbedaan pendapat, bahkan karena kita merasa sahabat kadang terlalu cuek (kurang perhatian) pada kita. Kalau dia terlalu dekat juga rasanya bagaimana gitu terlalu mencampuri urusan pribadi kita. Ada pepatah bilang persahabatan itu seperti dua gelas kaca, kalau ia terlalu dekat maka akan bersinggungan dan kalau terlalu keras bahkan sampai gelas itu pecah. Ya itulah sahabat, kalau kita terlalu dekat maka akan ada masalah dan bila masalah itu terlalu besar dan tak ada yang mau mengalah memaafkan maka persahabatan bisa saja putus.

Seperti lagu Edcoustic di atas, alangkah lebih baiknya kita bersahabat karena Allah SWT, bila ada pertengkaran segera diselesaikan dengan jalan yang baik. Jangan sampai persahabatan yang telah kita jalin bertahun-tahun rusak karena sebuah masalah kecil. Belajarlah untuk saling memaafkan :)

Sahabat bukan hanya sebatas teman lho, jadi kita harus hati-hati dalam memilih seseorang yang akan kita jadikan sahabat kita. Pilihlah sahabat yang baik hati, agamanya bagus sehingga bisa saling mengingatkan, bisa menjaga rahasia karena seorang sahabat biasanya tempat kita mencurahkan isi hati selain Allah SWT dan keluarga, senantiasa mengajak ke arah yang lebih baik, mengisi waktu luangnya untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga kita tidak berada dalam waktu yang merugikan :)

Jumat, 27 Januari 2012

Zikir Menyembuhkan Kankerku

Bismillahirrahmanirrahim

INFO MEDIK
ANNULUS’s Report (Sebuah Catatan dari Seminar Kedokteran Islam ANULUS FK UNSOED)
Materi 1 Sesi I
Prof. DR. Amin syukur, M.Ag.

“Zikir Menyembuhkan Kankerku”
 
         Manusia terdiri dari dua unsur, yakni unsur jasmani dan unsur ruhani. Jasmani manusia terdiri dari tanah dan ekstrak tanah, sedangkan ruhaniyah manusia terdiri dari roh, akal, hati, dan nafsu. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, baik secara psikis maupun fisik.
 
          Kesehatan adalah karunia yang sangat berharga dari Allah kepada manusia. Dengan kesehatan, manusia dapat melakukan aktivitas dan kegiatan-kegiatan dalam kehidupannya sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup. Kesehatan manusia tidak hanya berhubungan dengan keadaan pisik saja, melainkan juga berhubungan dengan keadaan psikis (kejiwaan). Jasmani dan rohani manusia sebagai satu kesatuan membentuk diri manusia seutuhnya, sehingga kondisi yang satu akan mempengaruhi kondisi yang lainnya.
 
Terdapat hubungan yang erat antara kejiwaan (psikis), syaraf (neuron) dan kelenjar hormon (endokrin). Dalam tubuh manusia terdapat syaraf yang mengendalikan sistem hormon. Syaraf ini tergantung dengan kondisi kejiwaan. Jika kondisi kejiwaan seseorang tenang, sabar dan sebagainya akan menyebabkan syaraf tersebut menghasilkan hormon yang baik. Sebaliknya, apabila kondisi psikisnya tidak baik, maka syaraf tersebut akan menghasilkan hormon yang tidak sehat, yang pada akhirnya membuat tubuh rentan terjangkit penyakit. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek ini (psycho-neuro-endokrin) haruslah seimbang dan dalam keadaan yang sehat.

Dengan demikian kondisi psikis (kejiwaan) yang sehat dalam aspek psycho-neuro-endokrin secara umum dapat mengendalikan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh akan meningkat manakala faktor psikis dalam jaringan tersebut semakin meningkat, dan sebaliknya kekebalan tubuh akan menurun apabila kondisi psikis juga menurun. Pada akhirnya penurunan kekebalan tubuh akan memudahkan penyakit menjangkiti tubuh manusia. 

Sementara bagi pasien penderita sakit, ketenangan jiwa (psikis) ini tentu akan lebih memudahkan bagi proses penyembuhan. Motivasi-motivasi yang menumbuhkan ketenangan, rasa sabar dan semangat hidup yang tinggi akan membantu menguatkan aspek psycho-neuro-endokrin sehingga memudahkan tubuh dalam memroses obat-obatan yang diberikan guna pemulihan kesehatan.

Dalam agama Islam banyak sekali tuntunan dan ajaran-ajaran yang menunjukkan proses penguatan psikis (kejiwaan) manusia melalui penghayatan spiritual terhadap ajaran-ajaran dan ritual dalam agama Islam, di antaranya adalah menanamkan prinsip tauhid secara mendalam dan terhayati dalam kehidupan seseorang. Harus mempunyai keyakinan sakit dan sembuh adalah dari Tuhan, sedang selain-Nya seperti dokter dan lain sebaginya adalah sekedar perantara.
         
         Untuk menguatkan hati yang penuh dengan ketauhidan, sikap hati dengan dzikir, sabar, qana’ah, ridla, tawakal, dan sebagainya dalam arti aktif berkhtiar, maka akan dapat membawa kepada ketenangan dan kekuatan jiwa. Dengan demikian akan menjadi lebih lengkap bilamana pelayanan medis dan psikis dilakukan sekaligus bersama-sama guna saling melengkapi upaya pelayanan terhadap pasien.

Sumber: Syiar FK UNS

Kisah Motivasi Dokter Alvita

Bismillahirrahmanirrahim
Sebuah kisah motivasi yang saya ambil dari blog seorang kakak tingkat

 
Sapaan yang cukup lembut mengawali perjumpaan dengannya. ”Saya Vita,” kata perempuan berpakaian dokter memperkenalkan diri, beberapa waktu lalu. Sebagai dokter yang baru mengambil spesialisasi nuklir di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, pagi itu Vita tugas piket di bagian nuklir Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung
Dokter Alvita Dewi Siswoyo, atau yang biasa disapa Vita, sekian tahun lalu lama menjadi pasien dan langganan rumah sakit. Berulang kali dia menjalani operasi, tambah lagi enam seri kemoterapi, serta 70 kali radioterapi. ”Kanker kedua telah mengubah hidup saya. Kanker pertama adalah misteri, kanker kedua merupakan malapetaka,” tutur dokter berusia 26 tahun itu.
Karena penderitaan itulah, Vita bertekad menjadi dokter. Pengalamannya menjadi pasien yang sering merasa tertekan, sedih, kadang putus asa, diyakini menjadi bekal yang cukup buat memahami pasien. ”Saya ingin menyebarkan kepada para pasien penderita kanker serta keluarganya bahwa masih ada harapan dan kita tetap bisa hidup dan berguna untuk orang lain,” kata Vita.
Suratan takdir membuat Vita harus kehilangan salah satu matanya. ”Saya tak pernah tahu rasanya punya dua mata,” ucapnya. Padahal, ketika lahir pada 19 Januari 1983, orangtuanya, pasangan dr Loekito Siswoyo dan Vera Wibowo, mendapatkan bayinya dalam keadaan normal.
Seperti orangtua lain umumnya, Loekito ingin merayakan setiap momen penting perkembangan buah hatinya. Pada ulang tahun Vita, keluarga merayakan, antara lain dengan tiup lilin. Blup! Tiba-tiba lampu mati.
Loekito merasa ada sesuatu yang mencurigakan ketika melihat mata Vita memancarkan cahaya seperti mata kucing. Foto yang dicetak kemudian semakin memperjelas adanya sinar tajam dari mata kiri Vita.
Benar saja, setelah melalui sejumlah pemeriksaan dokter ahli di Jakarta, Vita dinyatakan menderita penyakit yang cukup serius, retinablastoma. Dokter menyarankan untuk segera mengangkat mata kiri guna menghindari penyebaran ke tempat yang lebih jauh.
Operasi yang cukup mendadak itu membuat Vera yang ketika itu sedang hamil anak kedua mengalami pendarahan. Maka, ibu-anak itu berada di rumah sakit yang sama untuk perawatan yang berbeda.
Terus bertanya Kendati tidak memiliki mata lengkap, Vita kecil sangat aktif menjalani banyak kegiatan. Les musik, menyanyi, dan berenang adalah sebagian dari kegiatannya di sela-sela aktivitas sekolah. Vita masih ingat, semasa kecil dia adalah anak periang, sampai suatu hari dia mendapat ejekan dari teman sekolahnya.
”Sejak itu saya jadi pendiam dan menarik diri,” katanya. Tak seperti remaja lainnya, sepulang sekolah Vita lebih banyak diam di rumah dan mengutak-utik pelajaran. Dia tak berhenti bertanya, mengapa bisa terkena kanker dalam usia yang masih begitu muda. Mengapa matanya harus hilang? Mengapa dunia tidak adil terhadap dirinya?
Belum selesai dengan berbagai macam pertanyaan, pada usia 16 tahun, petaka datang. Vita dinyatakan menderita kanker jaringan tulang lunak atau yang sering disebut ewing sarcoma stadium 3. Jenis kanker ini cukup langka dan biasa menimpa anak usia 10-20 tahun.
Sejak dokter di Jakarta menemukan kanker di tumit kaki, Vita menjalani serangkaian pemeriksaan yang membuat kecil hatinya. Pemeriksaan berlanjut saat orangtuanya membawanya mencari kemungkinan baru di Singapura. Jika rasa sakitnya sedang menyerang, semalaman Vita tak tidur. Untuk berjalan saja, dia tak mampu sehingga harus menggunakan kursi roda. ”Derita apa lagi yang harus kujalani? Kenapa aku lagi?” begitu tanyanya hari ke hari. Bangku sekolah terpaksa ditinggalkan selama setahun.
Duka sesama penderita kadang bisa membangkitkan semangat, tetapi kadang justru menghancurkan. Begitulah yang dialami Vita. Pada proses pengobatan, dia berteman dengan Jessica yang terdeteksi kanker tulang stadium 1. Mereka saling memberi dan berbagi seperti dua sahabat yang diikat oleh penderitaan yang sama.
Secara awam, Jessica yang waktu itu berusia 14 tahun semestinya lebih mempunyai banyak harapan dibandingkan Vita. Namun, nasib berkata lain. Dalam suatu pertemuan tak sengaja di kantin rumah sakit, dia menyaksikan sahabatnya itu duduk di kursi roda dengan kaki sebelah yang sudah diamputasi. ”Ya Tuhan, saya sudah kehilangan mata, saya tidak mau lagi kehilangan kaki,” ucapnya dalam hati. ”Sejak itu, saya tak mau bertemu Jessica karena saya tak tahu harus bicara apa.”
Motivator Waktu terus berjalan. Vita yang dulu kini sudah menjadi dokter dan motivator bagi pasien-pasien penderita kanker. Saat enam bulan magang di Yayasan Kanker Indonesia, Vita sering mendapat telepon yang sekadar minta didengar.
Sebagai mantan pasien, Vita memahami sepenuh jiwa suasana batin penderita kanker. Ia juga bisa ikut merasakan rasa tak nyaman akibat pengobatan. Nasihat agar pasien bersabar, seperti yang umum disampaikan saat kita menjenguk pasien yang sedang terbaring sakit, menurut Vita, tak guna. ”Dulu saya benci kalau ada orang yang bilang, ’Sabar ya, Vit’. Enak saja bilang sabar, sabar,” katanya mengenang ucapan-ucapan yang sering disampaikan kerabatnya.
Vita merasa beruntung mendapat kasih yang melimpah dari orangtuanya. Masih terus diingatnya ucapan ibunya bahwa di balik kekurangan, pasti ada kelebihannya. Adalah ibunya yang begitu telaten mencekoki dengan jus buah apel, tomat, dan wortel. Sehari Vita bisa menghabiskan masing-masing 1 kilogram, yang dibuat secara segar dalam beberapa kali. Begitu bosannya, Vita sering protes. ”Memangnya perut saya sampah, setiap hari makan begini,” ucapnya. Ibunya tak pernah membalas dengan ucapan, hanya sesekali air matanya jatuh. Sementara ayahnya yang dinilai sebagai orang sangat kuat pun sempat dilihatnya menangis.
Kebahagiaan demi kebahagiaan datang kemudian. Hanya beberapa saat setelah kembali ke kota asalnya, Semarang, Vita dipinang seorang pria. Satu hadiah lagi, pada Mei lalu, dia diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk spesialisasi kedokteran nuklir.
Wawancara yang menjadi bagian cukup menentukan benar-benar membesarkan hati. ”Sama sekali tidak ada pertanyaan yang meragukan mata saya yang hanya satu. Beruntung pewawancara lebih menggali potensi saya daripada kekurangan fisik saya.”

Kamis, 26 Januari 2012

Hanya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah Dunia Menjadi Baik

Bismillahirrahmanirrahim

SOLOPOS (22/7/2011). Seandainya kita kaji lebih dalam maka kita akan dapati bahwa carut marut yang terjadi di negeri ini disebabkan karena kualitas moral bangsa ini yang rendah. Rendahnya kualitas moral bangsa ini ditunjukkan oleh maraknya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.

Di tataran akar rumput tindakan anarki terjadi dimana-mana. Sejak tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku kriminal sampai pemaksaan kehendak dan perusakan saat melakukan demonstrasi. Perkelahian antar pelajar, antar kampung sampai perang antar suku berulang kali terjadi.

Di tataran elit pemerintahan mafia hukum, mafia pajak, sampai mafia pemilu menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah diselesaikan. Karena mayoritas penduduk negeri ini beragama Islam, maka penyumbang kerusakan terbesar di negeri ini tentunya juga ummat Islam.

Pertanyaannya adalah, mengapa ummat Islam yang seharusnya menjadi ummat yang terbaik ini justru menjadi penyumbang kerusakan terbesar? Jawabnya sederhana: “Karena peri kehidupan mereka jauh dari nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah”.

Bangsa Arab terkenal berthabiat keras, kasar, suka mabuk, suka berjudi, suka main perempuan, suka merampok, suka berperang, memperbudak tawanan perang, membunuh anak wanita mereka sendiri. Bangsa padang pasir yang beringas ini berubah menjadi lemah lembut dan berakhlaq mulia setelah diutusnya Rasulullah Muhammad SAW dengan membawa Islam.

Allah memberitakan kepada kita bahwa sebelum kedatangan Rasulullah SAW bangsa Arab adalah bangsa yang benar-benar sesat [QS Ali Imran : 164].

لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Nilai-nilai moral Islam yang tertuang di dalam Al-Qur’an yang mereka pelajari dan peri kehidupan Rasulullah SAW yang mereka teladani telah mampu merubah karakter mereka menjadi pribadi unggul, sehingga mendapat apresiasi dari Allah sendiri berupa sebutan sebagai ummat yang terbaik, khaira ummah. [QS Ali Imran : 110]

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
 
Dengan merujuk pada kenyataan itulah Presiden RI, Dr.H.Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara silaturrahmi dengan para peserta Musabaqah Hafalan Al-Qur’an dan Hadits di Istana Negara, Selasa, 28 Juni 2011 mengajak ummat Islam untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah agar ummat Islam berhasil membangun suatu peradaban besar yang unggul dan maju. [Republika, 30 Juni 2011]

Beliau menghimbau agar ummat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan utama dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara. Seandainya ummat Islam seluruhnya menyambut himbauan beliau, maka insya Allah dalam waktu yang relative singkat bangsa ini akan menjadi bangsa yang berakhlaq mulia, tha’at kepada hukum, tidak anarki, tidak destruktif, memiliki kepedulian terhadap sesama, memiliki produktivitas tinggi, dan memiliki segudang sifat-sifat mulia yang lain.Sudah pasti bangsa yang demikian akan disegani dan dihormati dalam pergaulan dunia.

Memang seharusnya demikian, Imam Malik pernah mengatakan bahwa: “Laa yushliha aakhira haadzihil ummati illaa maa ashlaha awwalahaa.”(Tidak akan memperbaiki keadaan ummat yang akhir ini, melainkan dengan apa yang pernah memperbaiki ummat pertamanya).

Semoga bangsa ini segera sadar, bahwa tidak ada yang bisa menjadikan baik ummat manusia kecuali dengan kebijakan-kebijakan Allah, Yang telah menciptakan manusia yang tertuang dalam Al-Qur’an..

Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina
Ketua Umum Majlis tafsir Al-Qur’an (MTA)

Sumber: MTA Online

Mengenali Diri Sebagai Manusia

Bismillahirrahmanirrahim

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lainya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia “sering kali” lupa, tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Potensi positif  yang ada dalam diri manusia menjadikannya sebagai hamba yang Bertaqwa, sebaliknya di sisi potensi negative mampu menjadikan manusia menjadi lebih rendah dari makhluk yang gak punya akal sekalipun.

Untuk itu marilah kita ingatkan diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat mengarungi hidup didunia dan akhirat nanti.

Sobat, jika kita mau kembali Kitab Al-Qur’an ternyata telah tertulis berbagai ayat yang menyatakan bagaimana manusia itu sebenarnya. Diantaranya, Manusia itu adalah  :

Pertama, Lemah

يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.(QS.An-Nissa : 28)
 Ketahuilah bahwa manusia sangatlah lemah, tidak bisa hidup sendiri. Saling membutuhkan dan ketergantungan dengan yang lain

Kedua, Suka Tergesa

وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS.Al-Isra’ : 11)
Ketidaksabaran manusia jelaslah terbukti, semuanya ingin terjadi instant. Ihtiar baru sepertiga ingin lekas mendapat hasil. Terkadang sesuatu hal yang menarik hati, menjadikan lupa akal sehat dan logika. Itulah Manusia.

Ketiga, Senang Membantah

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (QS. An-Nahl : 4)

Keempat, Suka Berlebih-lebihan

وَإِذَا مَسَّ الإنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan apabila manusia ditimpa bahaya Dia berdoa kepada Kami dalam Keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah Dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.

كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (QS.Al-Alaq : 6)

Kelima, Lalai dan Pelupa

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. (QS.At-Takaatsur : 1)

وَإِذَا مَسَّ الإنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, Dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya LUPALAH Dia akan kemudharatan yang pernah Dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan Dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu Sementara waktu; Sesungguhnya kamu Termasuk penghuni neraka”.

Keenam, Suka Berkeluh Kesah

إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (QS. Al-Ma’arij : 20)

Ketujuh, Cenderung Kikir

قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لأمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإنْفَاقِ وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا

Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. dan adalah manusia itu sangat kikir. (QS. Al-Isra’ : 100)

Kedelapan, Suka Mengkufuri Nikmat

وَجَعَلُوا لَهُ مِنْ عِبَادِهِ جُزْءًا إِنَّ الإنْسَانَ لَكَفُورٌ مُبِينٌ

Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya[1349]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (QS. Az-Zukhruf  : 15)

إِنَّ الإنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (QS.Al-’Aadiyaat : 6)

Kesembilan, Senang Berangan-angan

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah Kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran Kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang Amat penipu. (QS.Al-Hadid : 72)

Sepuluh, Dzalim dan Bodoh

إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh, (QS.Al-Ahzab : 72)

Itulah sifat-sifat  yang ada dalam diri kita, harus diwaspadai. Begitu banyak sifat buruk yang melekat kepada diri manusia. Allah Maha Adil dan Tidak menyulitkan hamba-Nya, Islam adalah solusi untuk mengatur manusia agar bisa mengarungi ujian di dunia dan menggapai kebahagiaan di akherat
Alhamdulillah, mari kita syukuri nikmat iman dan Islam ini dengan cara :
  • Tetap taat kepada Allah Walaupun kondisi sesulit apapun
  • Tetap belajar terus dengan mengkaji AlQur’an dan Assunah
  • Selalu memperbaiki diri dan tidak menunda pertobatan
  • Menjaga keimanan dengan tetap dalam kebersamaan dan jamaah
Manusia memang lemah dan banyak kekurangan tetapi dengan bersatu akan menjadi kuat sehingga bisa selamat dunia dan akherat.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy’ari, dari Nabi, beliau bersabda,

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا ثُمَّ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ

Seorang mukmin terhadap orang mukmin yang lain seperti satu bangunan, sebagian mereka menguatkan sebagian yang lain, dan beliau menjalin antara jari-jarinya.

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS.Ali Imran:103)
Semoga Bermanfaat.

Sumber: MTA Online

Mahabbah, Jangan Hanya Mengaku Cinta

Bismillahirrahmanirrahim

Mahabbah berarti cinta, yaitu perasaan rindu dan senang yang istimewa terhadap sesuatu. Perasaan demikian menyebabkan perhatian seseorang terpusat kepadanya bahkan mendorong orang itu untuk memberikan yang terbaik.Perasaan cinta itu diikuti dengan ketulusan untuk mengorbankan apa saja termasuk nyawa sekalipun kepada yang dicintai. Dalam agama Islam, cinta tertinggi haruslah ditujukan semata-mata hanya kepada Allah. Prestasi tertinggi seorang mukmin adalah meraih kecintaan Allah.

Tentu untuk meraihnya bukan hal yang mudah karena harus menjaga komitmen dan selalu konsisten dengan aturan Allah. Allah mengingatkan dalam firman-Nya.

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

”Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan untung ruginya dan rumah-rumah yang kamu senangi, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan putusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS.At Taubah [9]: 24)

Allah adalah tujuan tertinggi dan paling hakiki dalam kehidupan setiap mukmin. Apa pun yang dilakukan haruslah berujung kepada tujuan tersebut, yaitu mahabbah kepada Allah.
 
Di samping itu, manifestasi mencintai Allah dan Rasul-Nya, antara lain, adalah menaati ajaran-ajaran-Nya yang disampaikan lewat Rasul-Nya. Cinta yang menampakkan diri dalam ketaatan itu niscaya dibalas pula dengan cinta oleh Allah, sebagaimana difirmankan-Nya.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

”Katakanlah jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, Rasul-Nya, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran [3]: 31).

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa kalau kita mengaku cinta kepada Allah, maka kita harus mengikuti Rasulullah SAW. Yaitu mengikuti sunnah-sunnah beliau. Tidak ada artinya sama sekali kalau seseorang mengaku-aku cinta kepada Allah akan tetapi amalannya tidak mengikuti Rasulullah bahkan dia beramal dengan berbagai kebid’ahan bahkan kesyirikan dan kekufuran.

Betapa banyak orang yang mengaku-aku cinta kepada Allah, akan tetapi Allah tidak mencintainya. Orang-orang yahudi, nashara, orang-orang shufi, para penyembah kuburan, para penyembah ilmu filsafat seperti JIL dan golongan-golongan sesat dalainnya, apakah Allah mencinta mereka? Memang kita diperintahkan untuk mencintai Allah, akan tetapi jangan sampai hanya sekedar pengakuan belaka tanpa bukti. Bahkan yang paling penting adalah kita harus berusaha supaya Allah mencintai kita.

Untuk mendapatkan kecintaan Allah tentunya kita harus mengikuti Rasulullah SAW yakni mengikuti sunnah-sunnah beliau, sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.
 
Dan perlu kita ketahui bahwasanya yang dimaksud sunnah adalah apa-apa yang disandarkan kepada beliau, baik ucapan, perbuatan, taqrir/persetujuan dan sifat beliau. Yang meliputi aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah/mustahab.

Yang wajib berarti harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sedangkan yang sunnah, semaksimal mungkin dilaksanakan. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang yang mengikuti dan menghidupkan sunnah-sunnah beliau agar menjadi orang-orang yang dicintai oleh Allah, aamiin.

 Sumber: MTA Online

Menumbuhkan Perilaku Tawadhu’ (Rendah Hati)

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senaniasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu bersyukur kepada-Nya.

Seiring pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi di zaman hari ini sepesat itu pula lunturnya sifat-sifat mulia di hati umat manusia. Ketika para kaum pelajar dikuliti dan dicermati maka muncullah berbagai seminar untuk membahas kenakalan pelajar. Hingga semua menuduh guru-guru di hari ini tidak mampu mendidik siswa-siswanya untuk memiliki sifat-sifat yang mulia.

Namun perlu disadari bahwa guru di sebuah lembaga pendidikan dan pengajaran pada hari ini mereka telah terpinggirkan oleh peran para entertainer yang lebih agresif dalam membentuk kepribadian manusia-manusia di zaman ini. Wal hasil karakter umat manusia hari ini telah dibangun oleh banjirnya informasi yang disuguhkan oleh para intertainer sejagad yang dicurahkan ke dalam hati dan aqal manusia lewat media-media informasi yang semakin beragam.

Sifat sombong merupakan salah satu sifat yang muncul ketika manusia bersahabat dengan syaitan. Ketika larangan-larangan Allah diperbuat dan disenangi oleh umat manusia, maka syaitan-syaitan itu akan terus berada dalam hati manusia untuk mengajaknya bersifat angkuh dan sombong.

Manusia bahkan dapat menjadi makhluq yang sangat-sangat sombong, di zaman hari ini banyak manusia-manusia cerdas berkepala besar yang tersesat aqal dan hatinya, dan mereka memiliki keyakinan Atheis (tidak berTuhan dan tidak berAgama) dan hidup liberal mengikuti aturan yang mereka buat dan mereka anggab baik. Inilah puncak kesombongan umat manusia yang luar biasa.

Menumbuhkan sifat tawadhu’ hanya dapat dimiliki oleh orang-orang yang taat dalam ber Islam, dan orang-orang yang mampu menghadirkan keberadaan Allah Tuhan semesta Alam dalam hidupnya, sebagaimana firman Allah yang artinya
.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. 3:190)
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)
.
Allah SWT telah mengajari manusia dengan berbagai keterangan yang sangat dibutuhkan oleh aqal dan hati manusia untuk mengenali dirinya dan mengagumi Allah Tuhan yang telah menciptakannya sebagaimana sederet ayat-ayat Allah yang artinya
.
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:6)
Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi rizki dengan sebahagian yang baik-baik.Yang demikian adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. (QS. 40:64)
Dia mencipatkan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nyalah kembali(mu). (QS. 64:3)
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. (QS. 82:6)
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, (QS. 82:7)
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS. 82:8)
.
Sikap hati yang Tawadhu’ dapat ditumbuhkan dengan subur di hati orang-orang yang banyak beribadah kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Sebaliknya sifat-sifat sombong dan angkuh akan tumbuh menjamur subur di hati orang-orang yang angkuh yang lalai dari beribadah kepada Allah.
.
Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. (QS. 16:107)
 
Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikuncimati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 16:108)
 
Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. (QS. 16:109)

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. (QS. 30:7)
 
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. (QS. 30:8)

Kesibukan yang berlebihan mengurusi kehidupan dunia semata-mata tanpa memahami tujuan hidup yang sebenarnya, akan memunculkan pribadi-pribadi yang sombong, ujub dan riya’ yang semuanya adalah tercela dan menjadi sebab kekacauan hidup di dunia dan kesengsaraan hidup di akherat. 

Keengganan manusia untuk membersihkan hatinya akan memunculkan hati yang terus-terus bertimbun-timbun dengan dosa yang kemudian menjadi lahan subur bagi tempat tinggal syaitan dan menjadi sebab munculnya sifat sombong, angkuh, ‘ujub dan riya’ yang merusak keindahan kehidupan.

Sikap Tawadhu adalah sikap yang sangat dicintai oleh Allah. Allah merahmati, melindungi dan menolong orang-orang yang selelu bersikap tawadhu’. Marilah kita umat manusia berpikir mendalam tentang kehidupan dirinya, siapakah yang telah menciptakan nutfah di dalam diri nya, siapakah yang telah menuntun nutfah-nutfah itu di dalam rahim-rahim para ibu, dan siapakah yang menumbuhkan nutfah-nutfah itu tumbuh menjadi keadaan seperti apa adanya diri manusia, dengan segala perlengkapan yang telah ada pada diri manusia ???, Bagi orang Islam yang sadar diri, akan dengan mudah menghayati bahwa itu semua adalah kerja Allah SWT, Allah Tuhan semesta Alam.
.
Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), (QS. 23:55)
 
Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. (QS. 23:56)
 
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, (QS. 23:57)
 
Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, (QS. 23:58)
 
Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), (QS. 23:59)
 
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, (QS. 23:60)
 
mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (QS. 23:61)
 
Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya. (QS. 23:62)
Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain dari itu, mereka tetap mengerjakannya. (QS. 23:63)

.
Walhasil sifat-sifat Tawadhu’ dapat muncul di hati orang-orang yang Bertaqwa kepada Allah, yang selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sebaliknya sifat sombong akan menghias dengan nyata di hati orang-orang yang kafir dan selalu durhaka kepada Allah, dan hatinya telah tertutup dengan dosa-dosa.

Hati-hatilah dengan kebodohan dan perbuatan dosa, karena dia sumber segala sifat-sifat buruk dalam dari manusia. Semoga Allah menjadikan kita semua menjadi orang-orang yang bertaqwa yang memiliki sifat-sifat yang mulia. Wallahu ‘alam.

sumber: MTA Online

Muhasabah

Bismillahirrahmanirrahim

Solopos (Jumat, 06/01/2012). Tahun 2011 Masehi baru saja berlalu dengan segala peluang dan tantangan yang menyertainya. Sungguh beruntung orang-orang yang telah memanfa’atkan peluang yang diberikan Allah selama setahun lalu untuk meraih prestasi, meningkatkan kualitas penghambaan diri kepada Allah.

Kita semua berharap kualitas keimanan kita tahun ini lebih baik dari pada tahun lalu. Peningkatan kualitas keimanan itu tidak mungkin terdeteksi tanpa monitoring dan evaluasi secara kontinyu melalui muhasabah (introspeksi).

Untuk itu mari kita sempatkan diri untuk merenung, melakukan muhasabah. Sifat-sifat jelek yang masih ada perlu dicatat, diingat-ingat untuk dipikirkan bagaimana cara mehilangkannya.
Kelemahan dan kekurangan perlu diidentifikasi dan dicermati untuk dicarikan solusi. Sedang kebaikan, kekuatan, dan keberhasilan yang sudah dianugerahkan Allah selama setahun lalu perlu disyukuri dengan meningkatkan intensitas amal dan mengembangkannya sehingga lebih banyak orang yang bisa mengambil manfa’at.

Perlu senantiasa diingat, bahwa semua amal meskipun sebesar dzarrah harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka tidak mengherankan bila sahabat Rasulullah SAW yang terkenal wara’ yakni Umar bin Khaththab pernah berpesan, “Haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabuu.” (Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab).

Bila terlanjur mati dan dihisab di negeri akhirat manusia tidak punya kesempatan lagi untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Senyampang usia masih dikandung badan, Allah masih beri kesempatan untuk melakukan mawas diri, mari kita manfa’atkan kesempatan akhir dan awal tahun baru ini untuk melakukan instrospeksi untuk memperbaiki diri.

Waktu yang relatif panjang, satu tahun atau 365 hari berlalu begitu saja tanpa kita sadari. Usia kita hidup di dunia telah berkurang satu tahun. Artinya ajal telah lebih dekat kepada kita selama satu tahun dan kita telah kehilangan kesempatan untuk beramal selama satu tahun.

Sungguh mengherankan orang-orang yang merayakan ulang tahun dengan berpesta-pora, berdansa dansi, dan ketawa ketiwi di restorant mewah dan di hotel yang megah. Mereka lupa bahwa ajalnya semakin dekat, sehingga lupa pula mempersiapkan diri menyambut kedatangan malaikat maut mencabut nyawa mereka.

Padahal apabila sang pencabut nyawa datang, mata mereka akan terbelalak, badan mereka akan menggigil ketakutan, nyali mereka akan menciut, harapan untuk hidup menjadi kecut. Bila telah tiba saatnnya, maka kematian itu tidak bisa dimajukan dan tidak bisa pula diundurkan.

قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلا نَفْعًا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal[696]. apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).[QS. Yunus : 49]

Bahkan taubat yang dilakukan saat kedatangan maut itu tidak diterima Allah.

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ وَلا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.[QS An-Nisaa' : 18]

Saudaraku, kematian itu datangnya sudah pasti, tidak ada yang meragukannya lagi, maka mari kita mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Allah SWT menyeru orang-orang beriman untuk bertaqwa dan mempersiapkan bekal untuk hari esok.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[QS Al-Hasyr : 18]

Mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal di negeri akhirat dan sebaik-baik bekal adalah taqwa.

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.[QS Al-Baqarah : 197]

Kapan lagi untuk bertaqwa kalau tidak sekarang. Di belakang kematian mengejar kita tanpa mengenal lelah dan tanpa mengenal waktu. Sedangkan di depan kuburan dengan sabar menanti jasad kita. Faaina tadzhabuun? [QS At-Takwir : 26]

Maka kemana kalian akan pergi, selain menghadap Ilahi ? Sekuat apapun, sehebat apapun, dan sesibuk apapun semua orang pada akhirnya harus pergi menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan amal mereka. Semoga Allah memilih kita menjadi hamba yang beriman, bertaqwa, dan mendapat ridla-Nya, aamiin.***

Al-Ustadz Drs Ahmad Sukina
Ketua Umum Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA)

sumber: MTA Online

Allah, Aku Bosan Mengeluh

 Bismillahirrahmanirrahim

Oleh Kiptiah

Allah, aku bosan mengeluh akan keadaanku ini. Keadaan yang Engkau ciptakan adalah untuk sebaik-baik makhluk. Kau beri aku kekurangan, tapi ketika ku Tanya kawan-kawan ternyata aku punya kelebihan. Maka, tak ada alasanku mengumbar kekurangan dan mencaci kelemahan.

Allah, aku bosan mengeluh akan bentuk fisikku. fisik yang engkau berikan padaku adalah sebaik-baik bentuk. Aku tak Engkau berikan bagian tubuh yang cacat. Aku pun masih dapat berfikir normal. Jika ku lihat di luar sana, masih banyak yang Engkau berikan ujian berupa bentuk fisik yang tak sempurna. Mereka mampu tersenyum, menjadikanku malu untuk mengeluh.

Allah, aku bosan mengeluh akan hidupku. Karena yang Engkau titipkan adalah yang aku butuhkan. Jika aku berkata bahwa ini kurang dan itu kurang, sebenarnya adalah nafsuku yang berkata.

Allah, aku bosan mengeluh tentang semua. Karena ketika aku mengeluh, maka akan terlontar perkataan-perkataan buruk yang aku tau bahwa perkataan sejatinya adalah doa. Maka jika aku mengeluh, sesungguhnya aku telah menciptakan boomerang untuk diriku sendiri.

Allah, aku bosan mengeluh. Setelah ku pahami, kasih sayangMu yang tak terhingga. PemberianMu yang mengalir deras bak aliran sungai. Aku malu jika aku mengeluh. Aku seolah menjadi makhluk yang tak pernah berterimakasih.

Allah, aku bosan mengeluh. Keluhan-keluhan yang ku lontarkan pada setiap orang yang ku temui akan menular menjadi keluhan-keluhan baru. Lalu, apa gunanya aku hidup ? Jika yang aku bisa tularkan bukanlah semangat tapi selalu keluhan.

Allah, aku bosan mengeluh. Memperlihatkankan segala resah dan gundah pada semua orang. Yang mungkin tidak semua akan memahaminya, karena yang ku tahu masing-masing dari mereka juga memiliki beragam masalah.

Allah, aku bosan mengeluh. Setelah ku sadari arti hadirMu. Bukan hanya suatu Dzat yang menciptakan alam semesta, tapi Engkau adalah sebaik-baik kawan yang selalu setia mendengar, memahami dan memberi solusi. Jadi, kepadaMu-lah sepantasnya semua keluhan terlontar.

Allah, aku bosan mengeluh tatkala Engkau berikan apa yang bukan menjadi inginku. Karena aku tahu, bahwa Engkau lebih tahu aku daripada diriku sendiri. Engkau berikan ini meskipun terlihat buruk bagiku, tapi sebenarnya ada sesuatu yang luar biasa jika ku pahami dan ku fikirkan.

Allah, aku bosan mengeluh. Karena tiap kali aku mengeluh, tanpa sadar aku telah mengejekMu secara tidak langsung. Mengejek ketidaksempurnaan ciptaanMu. Padahal Engkaulah sebaik-baik pencipta. Aku berharap Engkau tidak murka akan kelakukanku. Ampuni aku ya Rabb…

Allah, aku bosan mengeluh. Tanpa sadar aku menjadi hamba yang kufur. Bisa saja Engkau langsung binasakan aku, tapi Engkau Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Aku yang senantiasa membutuhkanMu bukan sebaliknya. Kau beri aku kesempatan untuk memohon ampun.

QS. Luqman : 12
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

QS. Luqman : 17
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

QS. Ibrahim : 8
Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

QS. Ar Rahman : 21
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Doa Untuk Ibu dan Bapakku

Bismillahirrahmanirrahim
Semoga bisa mengingatkan kita untuk kembali bermuhasabah bagaimana orang tua kita begitu berjasa pada kita selama ini

Oleh Najmi Haniva

Saat ini hatiku tengah sangat perih. Perih yang menyayat hati. Perih karena belum juga membuat kedua orangtuaku bahagia. Apalagi menjadi anak sholeh yang berbakti. Sungguh masih jauh. Lalu, bagaimana aku bisa bermanfaat untuk kedua orangtuaku?

Aku masih terus meneror orangtuaku setiap kali telepon. Meminta uang. Menumpahkan kemarahan dan keluh kesahku. Bersedih. Dan banyak lagi yang kulakukan untuk membuat keduanya terbebani dan kesusahan. Sungguh tak sanggup membeberkan segala kelakuan diri yang menyakiti orangtuaku. Membuatku semakin perih.

Kesadaran mulai merayap dalam hatiku. Sadar akan cinta kasih keduanya yang sangat melimpah padaku. Kesadaran yang hilang timbul. Kadang membuncah seperti sekarang. Teringat semua yang mereka lakukan untukku. Segala pengorbanan dan perjuangan untuk membuatku bahagia. Bagaimanalah aku sering melupakannya.

Aku malah lebih sering mengobral janji dan berkata dusta. Bahwa aku berusaha semangat untuk menyelesaikan kuliahku. Nyatanya aku malas-malasan dan kadang putus asa. Bahwa aku akan lulus tahun ini. Tapi, aku belum menunjukkan bukti yang lebih nyata. Ya Allah, sungguh durhaka diriku...
Ibu selalu menasehati dan menenangkan aku. Tetapi diriku lebih sering menampik dan tetap menggerutu. Tak sepenuhnya laksanakan nasehatnya. Ibu berusaha membuatku tersenyum, tapi aku masih bersungut. Kenapa aku tak rasakan kasih sayangnya yang besar padaku?

Karena hatiku beku. Ya, ketika itu hatiku sungguh mengeras oleh maksiat dan dosaku. Terbelenggu masalah dunia. Melupakan hakikat hidup. Hatiku jauh dari Allah.

Maka sekarang, aku bersyukur saat hatiku mulai meleleh. Melembut karena kesadaran itu. Merasakan cinta kedua orangtuaku yang sangat besar untukku. Kesadaran yang diberikan Allah. Agar aku ingat pada keinginanku yang sering terkubur oleh cinta dan kesenangan dunia. Keinginan untuk membahagiakan kedua orangtuaku.

Selama ini, aku masih belum bisa membuat orangtuaku bangga padaku, sedikit saja. Menjadi anak yang berprestasi, bermanfaat di masyarakat, atau sekedar baik lakunya sehingga disukai banyak orang. Apalagi menyelamatkan kedua orangtuaku di akhirat.

Teringat segala pemberian keduanya, baik materi maupun kasih sayang yang berlimpah padaku, hatiku semakin pilu. Karena sama sekali belum balas memberikan sesuatu. Hanya kasih sayangku yang tersendat-sendat untuk mereka.

Jadi aku sangat ingin memberika n sesuatu untuk orangtuaku. Yang membuat keduanya bahagia. Yang membuat keduanya sangat bersyukur memiliki anak sepertiku. Dan lebih indah lagi agar orangtuaku semakin dekat kepada Allah. Semakin bertakwa. Semakin cinta. Tapi, apalah yang bisa kuberikan. Tak ada. Aku tak punya apa pun.

Aku hanya bisa mendoakan. Memohon kepada Allah setiap akhir shalatku. Meminta kebaikan untuk orangtuaku. Itu pun tak selalu meresapi doaku. “Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”

“Ya Allah, aku memohon kepadaMu yang Maha Kaya lagi memiliki segala alam semesta. Memohon sesuatu yang bisa kupersembahkan kepada orangtuaku. Sesuatu yang bisa membuat orangtuaku bahagia. Membuat keduanya semakin bertakwa kepadaMu. Semakin cinta kepadaMu.”

“Aku mohon Ya Allah ya Rahmaan ya Rahiim... tolong sehatkan, lindungi, berkahi, cukupi mudahkan, dan bahagiakan serta selamatkan kedua orangtuaku di dunia dan di akhirat...”

“Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat)” (Ibrahim : 41)

“Wahai Tuhanku, sayangilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra’ : 24)

Yogyakarta, 20 Januari 2011
Ya Allah, semoga aku bisa mengantarkan bapak dan ibu ke surgaMu... Semoga aku selalu mencintai dan mendoakan ibu bapakku... Ya Allah, berikan kesempatan untuk membahagiakan ibu dan bapak, menjadi anak yang sholeh...

Sumber: Eramuslim

Doa Untuk Ibu

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskant
 

hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan


reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan


oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku


repeat reff
ooohh putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku


from: Doa Untuk Ibu by UNGU