Minggu, 19 Februari 2012

Semoga Tak Termasuk

Bismillahirrahmanirrahim

Berikut ini adalah potret remaja sekarang yang semakin kehilangan arah dan mengabaikan agamanya. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya

Aku Bukan Muslimah yang Baik 
 
aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain sibuk membaca dan mentabburi al-qur'an
aku sibuk mendengarkan lagu picisan yang tak membuat ku makin dekat dengan-Nya

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain sibuk menambah hafalan ayat-ayat cinta Allah
aku malah asik mengahafal lagu-lagu yang melalaikan ku dari-Nya

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain makin memanjangkan jilbabnya
aku malah merasa risih dengan jilbab yang terlalu panjang

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain sibuk menuntut ilmu-Nya
aku malah sibuk dengan urusan dunia yang membuat jarak dengan-Nya

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain malu untuk menampakkan wajah dan fotonya
aku malah sibuk meng-upload foto-foto agar wajahku bisa dilihat semua orang

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain berusaha menundukkan pandangannya
aku sibuk memperhatikan ketampanan wajah yang bukan mahram ku

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain menjaga hubungan dan jarak dengan lawan jenisnya
aku malah terbiasa duduk berdekatan dengan pria

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain berkata dan berbincang tentang hal yang bermanfaat
aku senang membicarakan aib dan kejelekan orang lain

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain menjaga kata-katanya dengan baik
aku terlalu sering menyakiti hati orang lain dengan lisan ku

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain belajar untuk terus mempercantik hati dan akhlaknya
aku lebih asik memperhatikan fisik diri ku saja

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain senang berpuasa sunnah
aku lebih memilih selalu mengenyangkan perut ku

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain bangun di sepertiga malam untuk bermunajat pada-Nya
aku lebih memilih berselimut dan tidur sepuasnya

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain sibuk untuk berdakwah di jalan-Nya
aku lebih memilih santai dan menonton televisi di rumah

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain sibuk ingin mendapat ridha dan cinta-Nya
aku malah sibuk ingin mendapat sanjungan dan cinta makhluk-Nya saja

aku bukan muslimah yang baik
ketika muslimah lain gelisah di saat imannya menurun
aku malah semakin lalai dengan dunia

aku memang bukan muslimah yang baik

Namun, aku berharap bisa menjadi seperti muslimah lain yang istiqamah berjuang untuk mendapatkan cinta-Nya. Ya Rabb ampuni muslimah yang tidak baik ini.
semoga Engkau senantiasa membimbing muslimah yang tidak baik ini agar menjadi lebih baik di hadapan-Mu... aaamiin yaa Mujiibassaailin...
 

Yang berikut ini semoga  bisa dijadikan muhasabah
 
Maaf Saya Belum Sempat
 
Maaf, saya belum sempat peduli pada Palestina atau segenap permasalahan ummat Islam yang saat ini ada. Saya sedang sibuk nonton Inbox atau Dahsyat (tergantung mood saya). Saya juga sedang sibuk menonton OVJ atau Fesbukers, dan berbagai channel yang saya suka; saya memang suka tertawa.

Maaf, saya belum sempat belajar al-Quran. Jangankan belajar tafsirnya secara mendalam, barangkali tajwid-nya pun masih asal-asalan, sekalipun ternyata di KTP saya bertuliskan "Agama: Islam".

Maaf, saya tidak sempat sholat di rumah, apalagi ke Masjid, sekalipun saya tahu bahwa itu adalah wajib, namun kalian tahu, setelah ini saya akan belanja ke Mall, berburu pakaian atau gadget termahal.

Maaf, kalau saya sempat sholat, ayat yang saya baca hanyalah "Qul" atau "Qul", karena saya pikir urusan saya masih banyak, jadi saya putuskan untuk sholat "kilat", biar kerjaan saya tidak telat.

Maaf juga, kalau boleh jujur sebenarnya hanya beberapa surat pendek yang saya hafal, itupun dengan makhraj dan tajwid yang masih "ngasal", karena dari dulu saya tak pernah serius untuk menghafal.

Maaf lagi ya, saya nggak pernah berpikir untuk mati, apalagi mempersiapkan bekal untuk dibawa setelah mati. Karena saya terlalu sibuk party, atau jalan-jalan kesana kemari. Sekalipun saya sadar bahwa bisa saja diperjalanan saya mati, karena saya pernah dengar kalau Izrail datangnya nggak bilang-bilang, layaknya tamu tak diundang.

Maaf, sekali lagi maaf. Saya kadang lebih suka online untuk menghabiskan waktu, chatting dengan teman untuk pembicaraan tak bermutu, ngeliat-liat foto yang "terbuka" untuk memenuhi hawa nafsu. Walaupun saya sepenuhnya sadar, azab neraka itu pedih dan kekal.

Maaf lagi, rasanya saya tidak pernah Tahajjud. Saya lebih memilih nonton bola daripada ruku' dan sujud, karena saya pikir pertandingan ini terlalu sayang untuk dilewatkan, sekalipun nantinya saya capek dan mata saya kelelahan. Ahh, tidak mengapa, demi menonton pertandingan pemain idola.

Maaf, terakhir maaf. Sebenarnya saya tidak ingin kalian membaca tulisan ini, karena ini adalah aib bagi generasi muda kami, inilah yang terjadi pada kami saat ini. Sekalipun hal diatas hanyalah sebagian kecil dari realita di pikiran saya.

Saya sebenarnya ingin kalian memperbaiki keadaan ini, saya tidak ingin hal ini terus terjadi. Saya ingin melihat generasi kita jaya, menjadikan Islam sebagai kebutuhan hidupnya dan menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai pedomannya.

Setidaknya, saya ingin melihat hal ini sebelum saya mati...

Pekanbaru, 18 Rabiul Awwal 1433/11 Februari 2012.

Sumber: http://www.eramuslim.com/oase-iman/muhammad-hidayat-maaf-saya-belum-sempat.htm
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar